Hampir satu bulan penuh penerbangan di Bandara Muara Bungo lumpuh. Terkini pun belum ada perubahan berarti dalam hal kabut asap.
Kepala Urusan Tata Usaha Bandara Kelas III Muara Bungo, Nurnain, mengungkap hal ini. Ia mengatakan bahwa kondisi kabut asap emang masih sangat belum memungkinkan untuk penerbangan."Ya, belum memungkinkan. Masih sangat pendek (jarak pandang) nih," ujar Nurnain yang ditemui di ruang kerjanya, di Bandara Muara Bungo, Selasa (15/9).Ia mengatakan, jarak pandang normal tidak lebih dari 200 meter. Terutama pada pagi hari. Dimana pada Selasa pagi kabut asap lebih tebal dibanding siang hari."Sekarang saja kurang dari 200 meter, apalagi tadi pagi. Lebih parah lagi. Jadi sama sekali memang belum memungkinkan untuk penerbangan," ujar Nurnain lagi.Pun demikian dikatakan Kepala Subseksi KKP Bandara Muara Bungo, Widi Nugroho. Ia mengatakan jarak pandang normal untuk bisa landing setidaknya sekitar 200 meter.Dengan kondisi seperti ini memang sangat tidak mungkin dilakukan penerbangan. Karena sangat jauh dari standar minimum untuk keamanan penerbangan."Minuman aman itu kan sekitar 2.000 meter jarak pandang. Tapi aktifitas di bandara tetap berjalan. Pembelian tiket untuk penerbangan di bandara lain misalnya," ujar Widi pula.Mandegnya penerbangan di Bandara Muara Bungo, diakui pelaku usaha cukup berpengaruh. Setidaknya cukup banyak rencana perjalanan dari dan ke Muara Bungo yang jadi terganggu."Ya, pasti berpengaruh. Ada beberapa tamu kita yang mengakui sangat terkendala. Bahkan ada yang batalin rencana ke Bungo, padahal sudah pesan tiket," ujar Agus Miran, Manager Amaris Hotel Muara Bungo.
: tanpa label